Rabu, 27 Maret 2013

PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM

1. ELEKTRON

Sejarah penemuan elektron
  • William Crookes (1875)   : penemusinarkatoda
  • George JohnstoneStoney (1891) : memberinamaelektron
  • Antoine Henri Becquerel (1896) : sinarradioaktifdngsifatmirip  elektron
  • Joseph John Thomson (1897)  : pengaruhmedanlistrikdanmedan magnet padasinarkatoda
  • Hasil percobaan J.J. Thomson ada partikel bermuatan negatif dalam suatu atom karena sinar dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik
  • Robert Andrew Milikan (1908)  : menentukanbesarmuatanelektronmelaluipercobaantetesminyak. Diperolehmuatanelektron -1 danmassaelektron 0
 
2. Proton

Bagaimana mungkin atom itu bersifat netral dan mempunyai massa, jika hanya ada
elektron saja dalam atom?
Eugene Goldstein (1886) melakukan eksperimen dari tabung gas yang memiliki
katoda, yang diberi lubang-lubang dan diberi muatan listrik.
Ternyata pada saat terbentuk elektron yang menuju anoda terbentuk pula sinar
positif yang menuju arah berlawanan melewati lubang pada katoda.
Setelah berbagai gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas hidrogenlah yang
menghasilkan sinar muatan positif yang paling kecil baik massa maupun
muatannya, sehingga partikel ini disebut dengan proton.
Massa proton = 1 sma (satuan massa atom) dan muatan proton = +1.
3. Inti Atom



Setelah penemuan proton dan elektron, Ernest Rutherford melakukan penelitian
penembakan lempeng tipis. Jika atom terdiri dari partikel yang bermuatan
positif dan negatif maka sinar alpha yang ditembakkan seharusnya tidak ada
yang diteruskan/menembus lempeng sehingga muncullah istilah inti atom.
Ernest Rutherford dibantu oleh Hans Geiger dan Ernest Marsden (1911)
menemukan konsep inti atom didukung oleh penemuan sinar X oleh WC.
Rontgen (1895) dan penemuan zat Radioaktif (1896).
Hasil percobaan ini membuat Rutherford menyatakan hipotesanya bahwa atom
tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang
bermuatan negatif. Untuk mengimbanginya sehinga atom bersifat netral.
Massa inti atom tidak seimbang dengan massa proton yang ada dalam inti
atom, sehingga dapat diprediksi bahwa ada partikel lain dalam inti atom

4. Neutron


Prediksi dari Rutherford memacu W. Bothe dan H. Becker (1930) melakukan
eksperimen penembakan partikel alpha pada inti atom berilium (Be). Ternyata
dihasilkan radiasi partikel berdaya tembus tinggi.
Eksperimen ini dilanjutkan oleh James Chadwick (1932). Ternyata partikel
yang menimbulkan radiasi berdaya tembus tinggi itu bersifat netral atau tidak
bermuatan dan massanya hampir sama dengan proton. Partikel ini disebut
neutron dan dilambangkan dengan